Bolehkan Anak Main Hujan ? Inilah Jawabannya

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hujan adalah Rahmat yang diberikan Alloh kepada manusia dan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Namun banyak kita jumpai manusia yang menganggap hujan sebagai sumber penyakit bahkan bisa menjadi musibah.

Bolehkah anak-anak kita main hujan-hujan?

Pertanyaan ini kerap kali menjadi buah bibir bagi sebaian besar orang tua dan rata-rata menjawab tidak boleh. ketika hujan turun si sore hari, anak-anak dengan ceria menyambutnya dan meminta ijin kepada orang tuanya untuk main hujan, namun jawabannya membuat mereka mengubur keceriannya bersenang-senang dengan rahmat Alloh berupa hujan yang turun.

Secara logika, air hujan adalah air bersih yang berasal dari uap air laut, air sungai dan air tanah. Ketika terjadi penguapan pada air tersebut, yang menguap adalah air murni, sedangkan kandungannya tertinggal dalam laut, sungai maupun tanah. Bagaimana bisa air bersih dan murni dapat menmgakibatkan sakit pada manusia,

Menurut analisa penulis, ada dua faktor yang menyebabkan anak-anak sakit ketika main hujan, dan itu bukan faktor air hujannya, tapi kondisi manusianya.

Pertama, daya tahan tubuh anak, ketika terkena air hujan tubuh anak-anak akan menjadi dingin dan bagi anak yang terbiasa, perubahan suhu tersebut akan mengejutkan anggota tubuhnya sehingga membuat anak flu dan demam. Namun jika sudah terbiasa, air hujan yang dingin dan menyegarkan dapat membuat mereka fress dan sehat. Untuk itu sebaiknya biasakan anak-anak main hujan sejak usia dini agar terbiasa hingga dewasa sehingga tidak sakit hanya karena menikmati Rahmat Alloh berupa air hujan.

Sebagaimana ditulis dalam sebuah website halosehat.com yang memaparkan 4 dampak air hujan bagi manusia, yaitu ; Terserang sakit setelah bermain di bawah hujan bukan hanya gertak sambal para orangtua ketika melarang anaknya hujan-hujanan, akan tetapi telah banyak terbukti dari berbagai kasus di lapangan. Sakit yang umumnya diderita adalah pusing, meriang dan flu. Ini di antaranya disebabkan oleh kontak dengan air hujan yang suhu dinginnya tidak sesuai dengan suhu tubuh manusia sehat sehingga berpotensi melemahkan sistem imun dan menyempitkan pembuluh darah.

Namun apabila kita melatihnya dari usia dini dengan membiasakan dengan dinginnya air hujan, maka tidak akan ada masalah kesehatan, karena tubuh dapat beradaptasi dengan air hujan.

Kedua, Doa orang tua. Ucapan adalah doa, begini ungkapan dalam agama Islam yang bisa membuat motivasi bagi kita dalam berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu. Sering kita jumpai dan bahkan kita alami, ketika anak-anak kita main hujan, orang tua memberikan ucapan jangan main hujan hnanti sakit, tidak sadar bahwa doa orang tua itu sangat diijabah Alloh, sehingga ketika anak-anak main hujan mareka jatuh sakit sesuai dengan doa orang tuanya. Bahkan doa ini akan terbawa sampai dewasa. Sewakru kecil sudah di doakan, sampai mereka dewasa doa itu belum dicabut olah orang tuanya, sehingga sampai dewasa ketika main hujan atau kehujanan, mengakibatkan jatuh sakit.

Hujan adalah Rahmat bagi manusia dan bagi semua makhluk hidup yang ada di muka bumi, tumbuhan menjadi hidup subur, hewan dapat persediaan minuman, tapi mengapa justru manusia menjadi sakit. Untuk itulah mari kita budayakan mensyukuri Rahmat Alloh berupa air hujan agar membuat tubuh kita segar dan sehat ketika mai hujan atau kehujanan. Dan ini dapat dilatih sejak usia dini.

Lalu Bagaimana hukum mencela hujan ?

Sungguh sangat disayangkan sekali, setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan nikmat dari Allah Ta’ala. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kata-kata celaan, padahal segala sesuatu yang kita ucapkan dari perkataan yang baik atau buruk ada malaikat yang senantiasa mencatatnya. Allah Ta’ala berfirman:

مَّا يَلۡفِظُ مِن قَوۡلٍ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٞ ١٨

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qof: 18)

Ketahuilah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ

“Janganlah kalian mencaci maki angin.”(HR. Tirmidzi)

Beliau shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

“Allah ’Azza wa Jalla berfirman, ’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dansiang.” (HR. Muslim)

Dalam lafadz yang lain, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَقُولُ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَلاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَإِنِّى أَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ فَإِذَا شِئْتُ قَبَضْتُهُمَا

“Allah ’Azza wa Jalla berfirman, ’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mengatakan ’Yakhoybah dahr’ (ungkapan mencela waktu). Janganlah seseorang di antara kalian mengatakan ’Ya khoybah dahr’ (dalam rangka mencela waktu, pen). Karena Aku adalah (pengatur) waktu. Aku-lah yang membalikkan malam dan siang. Jika suka, Aku akan menggenggam keduanya.”(HR. Muslim)

Dari dalil di atas para ulama menyimpulkan bahwa mencaci maki waktu dan angin adalah sesuatu yang terlarang. Begitu pula halnya dengan mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, seperti mencaci maki hujan adalah terlarang.

Semoga Allah melimpahkan hidayah kepada kita semua sehingga pada saat hujan turun tidaklah kita mengucapkan sesuatu selain apa yang diajarkan oleh syariat Islam. Wallohu a’lam.

Demikian semoga bermanfaat, Wassalamualaiku, Wr. Wb.

Sumber : http://anacilacap.blogspot.co.id/2015/12/hukum-mencela-hujan.html